Mencari Ilmu dan Berbagi Kelebihan Kekurangan Gadget

Senin, 25 November 2013

8 Orang Bekas Karyawan Google yang Sukses

Para karyawan Google dikenal berkualitas tinggi. Tidak heran jika selepas dari Google, mereka pun dipekerjakan di posisi penting pada perusahaan teknologi lain.

Tidak jarang pula, lulusan Google memutuskan mendirikan perusahaan sendiri. Tidak sedikit perusahaan mereka akhirnya menuai popularitas besar. Berikut adalah daftar mantan karyawan Google yang sukses besar di perusahaan lain.

1. Sheryl Sandberg – COO Facebook.


Boleh dibilang, Sheryl adalah orang kedua di Facebook setelah sang CEO dan juga pendirinya, Mark Zuckerberg. Jabatan sebagai Chief Operating Officer (COO) membuatnya banyak mengendalikan operasional perusahaan.

Wanita berparas cantik ini ternyata juga alumni Google. Sebelum berkiprah di Facebook, Sandberg adalah Vice President of Global Online Sales and Operations di Google.

2. Tim Armstrong – CEO AOL.


AOL adalah perusahaan asal Amerika Serikat cukup terkenal, yang bergerak di bidang layanan web. CEO dan Chairman AOL saat ini adalah Tim Armstrong yang ditunjuk pada bulan Maret 2011.
Sebelum mengendalikan AOL, Tim rupaya termasuk orang cukup penting di Google. Dia pernah menjadi presiden Google Amerika

3. Deep Nishar – SVP LinkedIn.


Deep punya pengalaman kerja cukup mentereng di Google. Dia pernah ditunjuk untuk mengepalai bidang strategi produk untuk wilayah Asia Pasifik.

Kini, Deep menjadi Senior Vice President, Products & User Experience di LinkedIn. LinkedIn sendiri adalah situs jejaring sosial yang saat ini kian populer. LinkedIn mengkhususkan diri menjadi situs jejaring sosial untuk kaum profesional.

4. Dick Costolo – CEO Twitter.


Dick Costolo adalah pemimpin utama Twitter, situs mikroblogging yang saat ini sedang naik daun. Dia ditunjuk menjadi CEO Twitter sejak tahun 2010.

Dick pernah menjadi karyawan Google pada tahun 2007. Kala itu, FeedBurner, perusahaan yang didirikannya diakuisisi Google dan dia turut dibawa menjadi pegawai Google.

5. Jason Harinstein – SVP Groupon.


Groupon menjelma menjadi perusahaan diskon online yang bereputasi besar. Salah satu aktor yang membesarkan Groupon adalah Jason Harinstein yang saat ini menjabat sebagai Senior Vice President of Corporate Development.

Sebelumnya, Harinstein bekerja di Google dan juga memimpin di bidang corporate development. Di Google, dia antara lain pernah memimpin proses akuisisi terhadap perusahaan DoubleClick.

6. Kevin Systrom – CEO Instagram.


Instagram baru saja dibeli Facebook seharga USD 1 miliar. Salah satu pendirinya adalah Kevin Systrom, yang saat ini juga menjabat sebagai CEO perusahaan aplikasi pengolah foto tersebut.

Dalam riwayat karirnya, Kevin pernah bergabung menjadi karyawan Google selama 2 tahun. Posisinya adalah sebagai Product Marketing Manager.

7. Chris Sacca – Investor di Sillicon Valley.


Chris pada awalnya bekerja di Google sampai menduduki jabatan Head of Special Initiatives. Dia banyak memimpin pengembangan bisnis baru Google.

Kemudian dia memutuskan menjadi investor perusahaan teknologi potensial kawasan Sillicon Valley yang menjadi pusatnya industri teknologi Amerika Serikat. Dia tercatat berinvestasi di Bitly, Titter dan Twillio.

8. Bret Taylor – CTO Facebook.


Ketika di Google, Bret Taylor turut andil dalam mengembangkan layanan peta online Google Maps. Bersama rekannya, Bret mendirikan website jejaring sosial FriendFeed yang kemudian diakuisisi Facebook senilai USD 50 juta.

Nah, Bret turut bergabung di Facebook dengan posisi terakhir sebagai Chief Technology Officer (CTO). Dia berencana akan mundur dari Facebook untuk mendirikan perusahaan baru.

sumber
aktualpost.com
Share:

Minggu, 24 November 2013

UMR Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto

inilah nilai 4 UMR tertinggi di Jawa Tmur.

Surabaya menduduki peringkat pertama dengan nilai 2,2 juta rupiah. Disusul ole kota Gresik sebesar 2,195 juta rupiaj. Terpaut hanya 5 ribu saja dengan kota Surabaya.


UMR Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto:


1. Kota Surabaya : Rp 2.200.000
2. Kabupaten Gresik : Rp 2.195.000
3. Kabupaten Sidoarjo: Rp 2.190.000
4. Kabupaten Pasuruan: Rp 2.190.000
5. Kabupaten Mojokerto: Rp 2.050.000

sumber:
Gaji UMK Jawa Timur
Share:

Cek Online Tagihan Air PDAM Surabaya

PDAM Surya Sembada Kota Surabaya tumbuh menjadi perusahaan daerah yang terus memberikan kontribusi penting.

PDAM konsisten berinovasi melakukan perbaikan di segala bentuk infrastruktur dan layanan.


Di bawah nahkoda Direktur Utama Ashari Mardiono, PDAM pun siap melakukan banyak gebrakan baru.

Bentuk pengembangan kualitasysng dilakukan PDAM tidak terlepas dari reformasi dalam tubuh perusahaan ini.

Mereka mampu mensinergikan kematangan para senior dengan potensi junior yang akan menerima togkat estafet.

Hal itu berkaitan langsung dengan bentuk tanggung jawab PDAM terhadap pemangku kepentingan yang termasuk di dalamnya adalah pelanggan.


Cek Online Tagihan Air PDAM Surabaya:
Informasi Tagihan Rekening Pelanggan PDAM Kota Surabaya

sumber:
pdam-sby.go.id
Share:

Misteri Wafatnya Galang Rambu Anarki Anak Iwan Fals

Pada saat Galang lahir pada 1 Januari 1982 si bapak, yang perasaannya campur-aduk karena pertama kali merasakan diri jadi ayah—merasa harus bertanggung jawab, merasa mencintai, heran, bahagia, bangga punya keturunan dan sebagainya—menciptakan lagu berjudul Galang Rambu Anarki.

Lagunya cukup terkenal dan masuk album Opini (1982).

Galang tumbuh jadi anak cerdas. Endi Aras sering main tembak-tembakan dengan Galang. Muhamad Ma’mun punya karakter rekaan yang sering diceritakannya pada Galang. Namanya “Gringgrong”—seorang jagoan “kayak Tarzan” yang bisa mengalahkan harimau, naik kuda, dan mengalahkan musuh.


Tiap kali Ma’mun datang menginap, cerita Gringgong ditagih Galang. Di Condet hanya ada dua kamar, “Kalau saya nginep, Galang tidur sama bapaknya,” kata Ma’mun.

Ketika beranjak remaja, Ma’mun melihat Galang badannya bagus, berbentuk. Galang bukan tipe anak hura-hura. Kalau minta uang paling buat bayar taksi pergi ke sekolah. “Untuk beli-beli dia nggak punya uang,” kata Iwan. Galang juga besar tekadnya. Suatu saat Galang, yang belum bisa menyetir mobil dan tak punya surat izin mengemudi, ingin bisa mengendarai mobil. Solusinya? Galang mengendarai mobil sekaligus dari Jakarta ke Pulau Bali!

Tapi kekerasan Galang suatu hari membuat Iwan angkat tangan. Dia datang ke Ma’mun, “Mas gimana nih, Galang nggak mau sekolah lagi?”
“Terus maunya apa?”
“Embuh, main musik atau buka bengkel.”

Galang memutuskan keluar dari SMP Pembangunan Jaya di Bintaro, yang terletak dekat rumah dan termasuk salah satu sekolah mahal di Jakarta. Iwan sering pindah rumah dan waktu itu tinggal di Bintaro. Hingga Leuwinanggung ia sudah pindah rumah 12 kali. Usia Galang 14 tahun dan sedang memproduksi rekamannya yang pertama bersama kelompok Bunga. Iwan tak bisa berbuat banyak dan membiarkan Galang putus sekolah.

Galang pernah juga kabur meninggalkan rumah. Dalam pelarian, menurut Iwan, Galang melihat poster dan foto papanya di mana-mana. “Dia merasa diawasi,” kata Iwan. Galang merasa tak bisa lari dan kembali ke rumah.
Suatu saat Iwan curiga. Iwan bertanya, “Lang, lu pakai ya?”
“Mau apa tahu Pa?” kata Galang, ditirukan Iwan.

Iwan menganggap dirinya sudah insyaf. Kok Galang yang memakai? Iwan merasa Galang meniru papanya. Mula-mula rokok lalu obat. Endi Aras mengatakan Iwan agak teledor kalau menyimpan ganja atau merokok.

Galang menerangkan dia hanya mencoba. Rasanya pusing serta teler. “Ya udah, kalau sudah tahu ya udah,” kata Iwan.
Kebetulan Galang punya pacar, seorang cewek gaul bernama Inne Febrianti, yang juga keberatan Galang memakai obat-obatan. Inne mendorong Galang tak memakai obat-obatan.
“Dia bukan pemakai. Dia sangat cinta pada keluarganya. Kontrol diri sangat kuat,” kata Iwan.

Kamis malam 24 April 1997 sekitar pukul 11:00 malam Galang pulang ke rumah, setelah latihan main band. Dia makan lalu pamit pada papanya mau tidur. Mamanya lagi tak enak badan. Iwan masih mendengar Galang telepon-teleponan.
Subuh sekitar 4:30 Kelly Bayu Saputra, sepupu Galang yang tinggal di sana, mau mengambil sisir di kamar Galang. Kelly memanggil Galang tapi tak bangun. Kelly mendekati Galang dan menggoyang-goyangkan badannya. Lemas. Kelly kaget. Dia mengetuk kamar Yos. Yos bangun dan menemukan Galang badannya dingin. “Saya turun ke bawah, panggil Iwan,” kata Yos.

Keluarga heboh. Iwan terpukul sekali. Pagi itu saudara-saudaranya datang. Mereka menghubungi semua kerabat dan teman. Leo Listianto, adik Iwan, menelepon Ma’mun di Karawaci. “Saya masih tidur, antara percaya, tidak percaya,” kata Ma’mun.
Sepuluh menit kemudian, Ma’mun ditelepon Dyah Retno Wulan, adiknya Leo, biasa dipanggil Lala, juga memberitahu Galang meninggal. “Saya bengong,” kata Ma’mun. Dia segera menuju Bintaro.

Fidiana menerima telepon dari Ari Ayunir. Fidiana membangunkan Iwang Noorsaid, suaminya, “Wang, ini ada berita duka … Galang meninggal.” Mereka agak tak percaya karena beberapa hari sebelumnya pasangan ini bertamu ke Bintaro dan melihat Galang mondar-mandir. Mereka mencoba telepon ke Bintaro tapi nada sibuk. Mereka menelepon Herri Buchaeri, Endi Aras, dan beberapa rekan lain sebelum naik mobil ke Bintaro.

Endi Aras mengatakan, “Pagi-pagi aku dapat kabar. Iwang Noorsaid yang telepon.” Endi sampai di Bintaro sekitar pukul 5:30. “Aku ikut memandikan (jasad Galang),” kata Endi.
Ketika Iwan memandikan jasad anaknya, dia berujar berkali-kali, “Galang, kamu sudah selesai, Papa yang belum ... Lang, kamu sudah selesai, Papa yang belum ..…” Kalimat itu diucapkan Iwan berkali-kali.
Ma’mun dirangkul Iwan. “Jagain Mas, jagain anak-anak Mas,” kata Iwan, seakan-akan hendak mengatakan ia sendiri kurang menjaga anaknya dengan baik.

“Yos histeris, menangis ketika saya peluk. ‘Aduh, anak saya sudah meninggal mendahului saya,’” kata Fidiana. Iwan tak banyak bicara, menunduk, menangis, dan hanya bilang “terima kasih” kepada tamu-tamu. “Kepada kita dia nggak ngomong sama sekali,” kata Fidiana.

Galang dimakamkan di mana? Ada usul pemakaman Tanah Kusir dekat Bintaro. Iwan emosional, ingin memakamkan Galang di rumahnya. Bagaimana aturannya? Iwan pun memutuskan menelepon kyai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dari Nahdlatul Ulama. Saat itu Gus Dur belum jadi presiden Indonesia. Iwan menganggap Gus Dur “guru mengaji” yang terbuka, tempat orang bertanya. Gus Dur mengerti hukum Islam maupun hukum pemerintahan.

Gus Dur dalam telepon menjelaskan dalam aturan Islam diperbolehkan memakamkan jenazah di rumah. Pemakaman bergantung wasiat almarhum atau keinginan keluarga. Tapi di Jakarta tak bisa memakamkan orang di rumah sendiri karena keterbatasan lahan. “Di Jakarta nggak boleh … kalau Bogor boleh.”

Kata “Bogor” itu mengingatkan Iwan pada Leuwinanggung. Keluarga pun memutuskan Galang dimakamkan di Leuwinanggung.

Menurut Harun Zakaria, seorang tetangga Iwan di Leuwinanggung, yang juga menjaga kebun Iwan, dia dihubungi Lies Suudiyah, ibunda Iwan. “Bu Lies datang ke sini. Dia bilang, ‘Cucunda meninggal. Tolong di sini kuburannya,” kata Harun.

Jenazah disemayamkan dulu di masjid Bintaro. Sekitar 2.000 jamaah salat Jumat di masjid itu ikut menyembahyangkan Galang. Banyak seniman, tetangga, kenalan Iwan, dan Yos datang menyampaikan duka. Setiawan Djody, W.S. Rendra, Ayu Ayunir, Jalu, Totok Tewel, Jockie Suryoprayogo, juga tampak di sana. Spekulasi wartawan maupun pengunjung memunculkan gosip bahwa dada Galang kelihatan biru. Galang digosipkan overdosis. Ini merambat ke mana-mana karena tubuh Galang kurus ceking.

Orang sebenarnya tak tahu persis penyebab kematian Galang karena tak ada otopsi terhadap jenazahnya. Kawan-kawan Iwan memilih diam. Mereka merasa tak nyaman mengecek spekulasi overdosis kepada orangtua yang berduka. Kresnowati pernah diberitahu Yos bahwa penyebab kematian Galang penyakit asma. Fidiana mengatakan beberapa hari sebelum kematian, Yos mengatakan Galang lagi sakit-sakitan. Iwan mengatakan pada saya, fisik Galang “agak lemah” dan “Galang lemah di pencernaan.”

memang sampe saat nie kematian galang masih menjadi misteri,antara sakit dan obat2an terlarang.

sumber:
indonesiaindonesia.com
Share:
Scroll To Top