Minggu, 10 Maret 2013

Tewasnya Nazi Jerman Adolf Hitler

Sejak terkepung di Berlin, Hitler jarang sekali keluar dari lokasi perlindungan ini. Hanya sesekali Hitler melihat kondisi kota atau membentuk pasukan Hitler Muda secara simbolis. Pasukan ini terdiri atas anak-anak usia belasan tahun yang dipaksa ikut berperang karena tak ada lagi pasukan Nazi Jerman yang tersisa.


Tepat pada 30 April 1945, pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler tewas bunuh diri dengan cara menelan racun sianida dan kemudian menembak dirinya sendiri.
Ia ditemani pasangannya, Eva Braun, yang baru dinikahi dua hari sebelum mengakhiri hidup.

Hitler dan Braun, bersama beberapa petinggi Nazi lain, memilih bunuh diri di bungker ketimbang ditembak pasukan Uni Soviet yang waktu itu sudah mengepung Berlin. Kematian Hitler juga menjadi pertanda berakhirnya dinasti Reich III dan awal berakhirnya Perang Dunia II.

Bungker tempat Hitler berlindung sudah diperbaiki sejak tiga bulan sebelumnya. Lokasi ini terletak hanya 16 meter di bawah markas utama Hitler selama perang. Dilansir dari laman History Channel, bungker ini terdiri dari 18 kamar, lengkap dengan fasilitas air dan listrik.

Hitler sebelumnya sudah diperingatkan oleh para penjaganya untuk kabur ke wilayah Berchtesgarden. Kota kecil di wilayah Bavaria di mana Hitler memiliki rumah. Namun, pemimpin berdarah Austria ini memilih mati di bungker.

Laporan sejarah menyebut Hitler meminta anak buahnya membakar jasad dirinya dan Braun. Namun, sebelum jasad keduanya terbakar habis, pasukan Uni Soviet keburu datang dan mengambil sisa-sisa tubuh mereka.

Kabar simpang-siur kemudian berkembang mengenai sisa jasad Hitler. Ada rumor yang menyebut jika abu veteran Perang Dunia I itu dibawa oleh pasukan Soviet sebagai bentuk penghinaan. Namun, ada juga rumor menyatakan abu tersebut dikubur Soviet di lokasi yang tak disebutkan.